Photobucket

Kamis, 19 November 2009

Tinggalkanlah Hal-Hal Yang Tidak Bermanfaat


“Tidak akan bergeser kedua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya tentang empat hal: tentang umurnya untuk apa dia habiskan, tentang ilmunya untuk apa dia amalkan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan ke mana dia belanjakan dan tentang jasadnya untuk apa dia hancurkan (gunakan).” (HR. At-TiRmidzi)
Kesempurnaan Islam seseorang bisa diukur dari sikapnya terhadap hal-hal yang tidak bermanfaat baginya, baik yang berkaitan dengan dunianya maupun diennya. Oleh karena itu, seorang Muslim hendaknya meninggalkan segala hal/perbuatan yang tidak bermanfaat dan tidak penting. Hal ini juga bertujuan memberikan ketenangan jiwa dan tidak terbebani oleh suatu perkara. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: “Dari tanda kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.” (HR. At-TiRmidzi)
Al-Hasan Rahimahullah pernah berkata:
“Diantara tanda berpalingnya Allah Subhanahu Wata’ala dari seOrang hamba adalah Allah menjadikan kesibukannya pada hal-hal yang tidak beRmanfaat baginya.”
NASIHAT IMAM AL-GHAZALI:
Ketahuilah wahai anakku yang tercinta dan mulia, semoga Allah memberimu usia panjang dengan taat kepada-Nya. Semoga Allah juga melapangkan jalanmu sebagaimana jalan para kekasih-Nya.
Wahai anakku, yang termasuk bahagian dari nasihat adalah apa yang disampaikan oleh Rasulullah kepada umatnya, bahawa beliau pernah bersabda: “Tanda berpalingnya Allah dari seorang hamba adalah disibukkannya hamba tersebut dengan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi dirinya. Orang yang kehilangan masa usianya yang tidak digunakan untuk ibadah, maka pasti ia akan mengalami penyesalan yang berkepanjangan. Barangsiapa yang sudah berumuR 40 tahun, dimana kebaikannya tidak dapat menutupi keburukannya, maka bersiap-siaplah ia masuk ke dalam api neraka.”
Nasihat ini cukup bagi orang-orang yang beriman. Wahai anakku, nasihat itu mudah, yang sulit adalah menerima dan menjalankan nasihat tersebut. Bagi orang yang suka menuruti hawa nafsunya, nasihat itu terasa sangat pahit, karena itu hal-hal yang dilarang agama sangat disukai dalam hatinya. Inilah beberapa nasihat Imam Al-Ghazali, camkan dan renungkanlah. Semoga nasihat ini menambah ketakwaan kita kepada Allah swt.
Untuk itu, ada beberapa hal yang tidak bermanfaat yang harus ditinggalkan, antara lain:
  • Memperdebatkan suatu masalah dengan siapapun menurut kemampuan sendiri, karena perdebatan seperti itu akan dapat menimbulkan akhlak yang buruk seperti rya’, hasud, takabur, permusuhan, terlukanya hati, sikap saling menonjolkan kelebihan, dan sebagainya.
  • Suka sekali memberi nasihat kepada orang lain. “Wahai Ibnu Maryam, nasihatilah dirimu sendiri sebelum menasihati orang lain. Jika engkau sudah menjalankan (apa yang engkau nasihatkan) engkau baru boleh menasihati orang lain. Jika tidak demikian, malulah engkau kepada Tuhanmu.”
  • Sahl At-TustaRi Rahimahullahu berkata:
    “Barangsiapa (suka) berbicara mengenai permasalahan yang tidak ada manfaatnya niscaya diharamkan baginya kejujuran.”
  • Melakukan hal yang bukan kepentingannya ataupun mencampuri urusan orang lain kecuali orang tersebut meminta bantuan kita.
  • Membicarakan aib orang lain, bergosip, mengadu domba, serta perkara lainnya yang dilarang oleh agama.
Sedangkan hal-hal/perkara yang sebaiknya dilakukan antara lain:
  • Selalu mendekatkan diri kepada Allah swt. Misalnya dengan banyak dzikir dan sholat malam, memohon ridho Allah dan ampunan-Nya. Selalu menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Dengan begitu insya Allah akan terhindar dari segala keburukan dan hal-hal yang tidak bermanfaat.
  • Terus belajar dan menuntut ilmu serta mengamalkannya. Ilmu tersebut hendaknya ilmu yang membuat diri kita menjadi lebih baik dan dapat membersihkan hati dan diri kita. Janganlah mencari ilmu untuk mencari keduniaan, melainkan untuk akhirat yang lebih kekal. Selain itu, carilah ilmu kepada guru yang bisa menunjukkan dan membimbing pada kebenaran.
  • Sesuaikan perkataan dengan perbuatan agar tidak terbawa pada kesesatan. Sesungguhnya lisan yang tidak dikendalikan ucapannya dan hati yang tertutup oleh kelupaan dan syahwat merupakan tanda kerusakan. Maka, jika nafsu tidak dilawan dengan usaha yang sungguh-sungguh, maka dikhawatikan akan membuat hati menajdi mati dan tertutup dari cahaya ma’Rifat.
  • Ingatlah akan kubur, karena alam kuburlah tempat kita kembali nanti, dan sebainya kita menyiapkan bekal dari sekarang.
  • Selalu berbuat baik pada sesama, menyayangi, menghormati, dan menghargai orang lain seperti kita menyayangi, menghormati, dan menghargai diri kita sendiri.
Sebagai manusia yang beriman pada Allah swt, kita hanya bisa berusaha semaksimal mungkin dengan berdoa kepada Allah swt agar kita bisa terhindar dari hal-hal yang tidak bermanfaat serta senantiasa bisa menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat di dunia dan untuk kepentingan di akhirat. Berpaling dari hal-hal yang tidak bermanfaat adalah jalan selamat menuju kesuksesan. Lebih baik melakukan banyak amal shaleh daripada hal-hal tidak berguna dandilarang oleh agama. Dari Abu Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: “Jika Islam salah seorang dari kalian sempurna, maka seluruh amal kebaikannya akan ditulis baginya sepuluh kebaikan kemudian akan dilipat gandakan menjadi 700 kali lipat. Dan setiap kejelekannya akan ditulis semisalnya.” (HR. Bukhari).
Wallahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar